Cermin Ajaib - Cerita rakyat dari Sulawesi Tengah


Cerita rakyat dari Sulawesi Tengah – Provinsi yang beribu kota Palu ini ternyata memiliki cerita rakyat yang hampir menyerupai dengan cerita rakyat dari luar negeri. Cerita rakyat dari Sulawesi Tengah ini berjudul cermin ajaib. Mengisahkan tentang keajaiban sebuah cermin yang mampu melihat kejujuran seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman budaya khususnya dibidang sastra Indonesia yang sangat beragam. Berikut adalah cerita rakyat dari Sulawesi Tengah yang berjudul Cermin Ajaib.


Di sebuah kerajaan, ada seorang raja yang sudah lanjut usia. Dia merasa hidupnya tidak akan lama lagi. Kemudian dia memanggil ketiga putranya untuk menghadap. Setelah ketiganya berkumpul raja kemudian mengatakan apa yang selama ini meresahkannya. Bahwa dirinya sudah tidak sanggup lagi untuk memangku jabatan sebagai raja. Oleh karena itu raja ingin mencari pengganti dari ketiga putranya itu siapa yang pantas menjadi raja. Namun, cara yang dilakukan raja berbeda dari yang lain, raja memiliki cermin ajaib untuk menentukan siapa yang layak menjadi raja.


Ketiga putra kerajaan menyetujui apa yang dikatakan oleh ayah mereka. Kemudian mereka mencari tahu tentang cermin ajaib milik ayahnya. Menurut seorang pengawal kerajaan yang sudah tua, cermin itu warisan turun-temurun dan selalu digunakan untuk menguji calon-calon rja. Cermin berbentuk hati itu akan menampakkan sifat asli seseorang. Sala satu diantara ketiga putra itu menanyakan cara untuk dapat mengelabui cermin ajaib tersebut. Pengawal tua itu menggeleng, dan mengatakan bahwa dia tidak tahu caranya. Dan mungkin saja cermin itu memang tidak bisa ditipu.


Esok harinya, mereka menghadap raja dengan wajah berseri. Mereka telah memperisapkan diri untuk menghadapi cermin ajaib. Selain mempersiapkan mantra-mantra mereka juga berdandan sangat elok. Penghuni kerajaan berdecak kagum melihat ketampanan ketiga putra raja itu. Pada saat raja tiba, dia menanyakan kepada ketiga putranya tentang kesiapan mereka. Ketiga putra raja itu dengan serempak menyatakan kesiapan mereka untuk diuji oleh cermin ajaib.


Seorang pengawal membawa cermin berbentuk hati dan meletakkannya di samping sang raja. Ketiga puttanya diminta maju satu per satu dan becermin selama beberapa saat. Betapa kagetnya ketiga putra raja itu ketika melihat seipa wajahnya di dalam cermin. Putra pertaman, kepalanya kelihatan bertanduk. Putra kedua, giginya bertaring. Sementara putra ketiga, matanya merah menyala. Wjah mereka yang tampan sangat menakutkan di dalam cermin.


Melihat kenyataan itu sang raja menjadi sedih sebab ternyata tidak ada satupun dari ketiga putranya yang layak untuk menggantikan dirinya. Raja kemudian mengadakan sayembara tentang cermin ajaib, siapa yang memenuhi syarat dan pantulan wajahnya terlihat baik di cermin, maka ialah yang layak untuk menggantikan dirinya sebagai raja. Pengawal raja kemudian segera mengumumkan tentang adanya sayembara tersebut.


Sejak saat itu banyak pejabat kerajaan, kaum terpelajar, cerdik pandai, dan rakyat biasa datang untuk menguji diri melalui cermin ajaib. Namun ternyata, tidak satu pun dari mereka kelihatan bertubuh baik di dalam cermin ajaib. Ada saja sifat buruk mereka yang kemudian diapntulkan cermin ajaib itu. Selama berbulan-bula kemudian, raja masih sabar menunggu. Tiba-tiba datang seorang pemuda buruk


rupa bersama ibunya ke istana. Berkali-kali pengawal mengusir pemuda dan ibunya yang berpakaian seperti gelandangan itu. Namun, mereka tetap berkeras mengikuti sayembara cermin ajaib. Raja yang mengetahui kejadian itu tetap mengijinka pemuda buruk rupa tersebut untuk mengikuti sayembara cermin ajaib.


Pemuda buruk rupa itu berdiri menghadap cermin ajaib. Ketiga putra raja dan ibu selir melihat dengan pandangan mengejek. Namun, semua mata kemudian terbelalak melihat pantulan yang ada di dalam cermin. Pantulan pemuda buruk rupa itu sangat tampan. Wajahnya bersinar cemerlang. Tida ada satu pun keburukan tampak di dalam cermin ajaib. Raja sangat puas melihat semua itu. Kemudian raja mengatakan bahwa pemuda buruk rupa itulah yang akan menggantikan dirinya kelak.


Tiba-tiba ibu pemuda itu bersipuh di kaki sang raja dan mengatakan bahwa dirinya adalah permaisuri yang di fitnah oleh ibu selir, dan pemuda buruk rupa itu adalah anak mereka yang ikut terusir bersama permaisuri. Setelah di fitnah mereka berdua tinggal di dalam hutan selama bertahun-tahun. Saat ini dirinya muncul bersama putranya adalah karena ingin menunjukkan bahwa anak mereka sudah besar walaupun buruk rupanya namun hatinya sangat baik.


Sang raja yang mendengar penuturan wanita tersebut menjadi terkejut dan menanyakan tentang kebenarannya kepada ibu selir. Ibu selir tidak dapat mengelak dan merasa menyesal namun raja sangat marah dan memerintahkan pengawal untuk menangkap ibu selir. Pemuda yang sejak tadi diam saja kemudian angkat bicara dan mengatakan pada ayahnya bahwa dirinya tidak berdendam dengan ibu selir. Pemuda itu merasa lebih baik memaafkan ibu selir dan kembali membangun kerajaan agar lebih makmur di kemudian hari. Raja tertegun mendengar ucapan pemuda buruk rupa yang ternyata putra mahkota itu. Cermin ajaib tidak pernah salah dalam memilih penggantinya.


Itulah cerita rakyat Sulawesi Tengah berjudul Cermin Ajaib, sebagai pengaya cerita rakyat Indonesia/Nusantara.