Menelusuri Sungai Batang Kopu, ‘Green Cayon’ nya Riau

Menelusuri Sungai Batang Kopu Green Cayon nya Riau

Driau.com - Wisata alam menjadi salah satu Wisata Riau yang digemari oleh masyarakat lokal dan luar provinsi. Banyak yang memanfaatkan kekayaan alam tersebut untuk melepas kepenatan dari segala aktivitas sehari-hari.

Salah satu tempat wisata yang mulai ramai dikunjungi adalah Sungai Kopu. Keindahan dari tempat ini bahkan membuatnya mendapatkan julukan “Green Cayon” nya Riau. Hal ini dikarenakan pemandangannya hampir seperti Grand Cayon yang terletak di Amerika.

Ternyata sungai yang indah ini dulunya merupakan satu-satunya transportasi yang digunakan penduduk dari dan ke Sumatera Barat. Namun setelah dibangunnya jalan lintas Sumatera Barat – Riau maka tempat ini beralih fungsi menjadi objek Wisata Riau nan mempesona.

Sungai Kopu atau disebut juga Batang Kopu ini merupakan anak dari Sungai Kampar, ia mengalir dari kecamatan Kapur IX Payakumbuh menuju Sungai Kampar di desa Tanjung Muara takus kecamatan XIII Koto Kampar.Desa Tanjung berjarak lima kilometer kearah barat dari Candi Muara Takus.

Ketika kita menyusuri sungai ini, maka kita akan disuguhi dengan pemandangan hijau dari daun dan kuning keemasan dari cahaya matahari. Sebuah perpaduan luar biasa yang memanjakan mata tentunya.

Alur dari sungai ini pun unik, awalnya lebar dan semakin ke depan akan menjadi sempit. Namun masih bisa dilewati oleh dua perahu, selain itu di sini kita juga akan melihat tebing-tebing setinggi 30 meter yang menjadi pembatas antara daratan dan sungai tersebut.

Tidak hanya itu, letaknya yang berada di hulu Sungai Kampar membuat sungai ini memiliki banyak batu-batu besar yang seolah disusun di sisi kiri dan kanan. Selain itu, keindahan lainnya dari sungai ini adalah air sungai ini berwana kehijauan. Itulah sebabnyak masyarakat yang berkujung ke sini menyebutnya “Green Cayon Riau”.

Keunikan lainnya dari sungai ini ternyata batu-batu yang ada di sana memiliki nama-nama tersendiri sesuai dengan bentuknya yang unik. Salah satunya adalah batu kodok karena memiliki bentuk seperti mulut kodok.

Tidak cukup sampai di situ, suasana alam yang sangat kental juga akan kita rasakan ketika memasuki sungai ini lebih jauh. Sebab di kiri Sungai ini terdapat air terjun nan indah. Air terjun tersebut bernama air terjun batu hidung, penamaan ini dikarena ia mengalir di batu yang dipahat seolah menyerupai hidung manusia.

Ada kepercayaan masyarakat yang tinggal di Desa Tanjung, apabila air terjun tersebut mengalir dari bagian kanan hidung, maka hasil panen penduduk akan melimpah.

Terlepas dari itu semua, air terjun batu hidung itu sangat menggoda untuk membuat pengunjung terjun ke sungai dan berenang sambil merasakan percikan air yang dingin tersebut.

Lima menit dari air terjun batu hidung, kita akan disuguhi dengan air terjun yang juga tidak kalah cantik. Yaitu air terjun yang bernama batu parang. Sesuai dengan namanya, air terjun ini jatuh dari batu yang berbentuk seperti parang dan lurus. Dalam bahasa kamparnya, air terjun yang memiliki tinggi 30 meter ini disebut batu lodiong.

Sungguh sebuah kekayaan alam yang sayang untuk dilewatkan bagi pencinta wisata alam. Untuk menjaga keasriannya, jangan sampai kita merusak keindahan alam tersebut dengan membuang sampah sembarang.

“Ayo Jangan Buang Sampah Sembarangan di lokasi wisata ini !!!”

Menelusuri Green Canyon Riau
http://lensawisata.com/green-canyon-riau/