Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat Putri Anjani


Cerita rakyat dari Nusa Tenggara Barat – Indonesia memiliki berbagai macam budaya dan seni yang semakin mengayakan negeri ini. Salah satunya adalah sastra Indonesia yang berupa cerita rakyat. Cerita rakyat Indonesia yang berasal dari seluruh Nusantara ini menjadikan kita saling mengenal dan mempelajari sejarah Indonesia. Ada satu sastra Indonesia yang terkenal dari Nusa Tenggara Barat yaitu sebuah kisah tentang seorang putri raja yang ingin mencari jodohnya sendiri. Berikut adalah cerita tentang Cerita Putri Anjani sebagai Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat.

Anjani adalah seorang putri yang cantik namun tidak seperti putri yang lainnya. Anjani sangat berbeda, dia tidak suka berdandan selayaknya putri. Putri Anjani sangat tidak memperdulikan penampilan, dia juga tidak suka merawat tubuhnya. Sebaliknya putri Anjani lebih suka berburu di hutan, belajar ilmu bela diri dan hidup bebas di luar istana. Melihat hal ini raja bermaksud untuk menjodohkan putri Anjani bersama seorang pangeran agar perangainya berubah. Namun apa yang terjadi, putri Anjani menolak mentah-mentah perjodohan itu. Orang tuanya tidak bisa berbuat apa-apa atas penolakan putrinya. Sebaliknya putri Anjani berkata pada ayahnya bahwa dia akan keluar istana dan mencari sendiri jodohnya.

Maka berangkatlah putri keluar istana dengan menaiki kuda yang gagah. Berbagai daerah telah dilewatinya. Gunung dan sungai serta kampung telah di jelajahinya, namun putri Anjani tetap belum menemukan lelaki yang sanggup membuatnya jatuh cinta. Putri Anjani tidak putus asa, dia terus melanjutkan perjalanannya dari satu daerah ke daerah lain. Hingga pada suatu hari sampailah putri Anjani di sebuah hutan yang lebat. Tiba-tiba timbul keinginan hatinya untuk berburu binatang di dalam hutan tersebut. Putri Anjani melupakan tujuan utamanya yaitu mencari pemuda yang sesuai dengan keinginannya.

Putri Anjani segera memasuki hutan dan semakin jauh ke dalam. Bergegas dia menyiapkan busur dan anak panah untuk membunuh binatang di dalam hutan tersebut. Ketika itu ada seekor rusa yang besar sedang memakan rumput. Putri mengendap diam-diam dan membidikkan panahnya ke arah rusa tersebut. Pada saat itu tiba-tiba seorang pemuda menampar tangan putri Anjani. Putri Anjani yang terkejut langsung marahi pemuda tersebut. Sang pemuda tidak peduli dia balik marah kepada putri Anjani. Pemuda itu tidak setuju melihat putri Anjani membunuh binatang hanya untuk kesenangannya saja. Putri Anjani tidak terima di marahi oleh pemuda itu, mereka lalu berkelahi. Perkelahian itu seimbang sebab keduanya memang mahir dalam ilmu silat.

Menjelang malam tiba-tiba tubuh putri Anjadi terangkat ke atas oleh gumpalan awan hitam. Pemuda yang melihat kejadian itu mengetahui bahwa awan tersebut adalah kiriman nenek sihir yang menjaga hutan tersebut. Pemuda desa itu mengikuti gumpalan awan hitam tersebut dan sampailah dia di sebuah gua tempat tinggal nenek sihir. Dengan diam-diam pemuda memasuki gua dan bertemu dengan putri Anjani yang sudah terikat dan akan di masak dalam kuali yang besar. Pemuda tersebut ini menolong putri Anjani namun dengan satu syarat putri Anjani tidak boleh membunuh binatang dengan sesuka hati.

Putri Anjani menyetujui syarat itu, pemuda kampung lalu mengelabui nenek sihir dengan ilmunya. Setelah berhasil pemuda tersebut segera melepaskan putri Anjani. Mereka berlari keluar dari hutan dan menuju kota. Namun kota masih sangat jauh. Putri Anjani meminta pemuda itu untuk membawanya ke rumah pemuda tersebut. Pemuda itu setuju lalu tinggallah putri Anjani di rumah pemuda tersebut. Pemuda itu tinggal bersama ibunya. Putri Anjani banyak belajar tentang kehidupan dari keluarga sederhana tersebut. Setelah beberapa bulan putri Anjani membawa pemuda kampung itu ke istana untuk dikenalkan kepada ayahnya. Putri Anjani meminta ayahnya untuk menyetujui pernikahan mereka sebab sang putri sudah jatuh cinta kepada pemuda kampung yang sederhana namun memiliki budi pekerti yang baik.

Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat Putri Anjani menceritakan tentang perjodohan yang ditolak sang putri dan kemudian sang putri berusaha mencari sendiri jodihnya. Walau dengan sedikit menempuh bahaya di hutan, akhirnya sang putri Anjani dapat menemukan jodohnya sendiri yang dicintainya.