Musim Panas Lagi, Riau Siaga Darurat Karhutla

Menyikapi kemunculan titik api yang terus meningkat di musim panas saat ini, Gubernur Riau H Annas Maamun mengeluarkan surat keputusan (SK) sejak Selasa (24/6) tentang Riau siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dikeluarkannya keputusan tersebut dikarenakan beberapa wilayah di Provinsi Riau terjadi peningkatan titik api. Dengan status itu pula, pemerintah kembali mengaktifkan posko penanggulangan karhutla di Lanud TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. 

Seperti diberitakan oleh Riau Pos, kemarin titik api di Riau yang tersebar dari kabupaten/kota di Riau mencapai 99 titik untuk pantauan pagi hari. Sedangkan sore terjadi penurunan berkisar 85 titik api. Dengan demikian, maka seluruh pihak terkait mulai bergerak dan bekerja dalam penanggulangan karhutla. Sebagai langkah antisipasi agar bencana asap di Provinsi Riau tidak berulang pada musim kemarau pertengahan tahun 2014 ini. Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) H Arsyadjuliandi Rahman yang ditunjuk sebagai kepala operasi siaga darurat karhutla usai memimpin rapat, Senin (23/6) sekitar pukul 23.00 WIB di kantor Gubernur. Menurutnya sesuai rapat koordinasi dengan pemerintah pusat dua pekan lalu, memang mengaktifkan posko menjadi salah satu langkah awal. ‘’

Status Riau sekarang siaga darurat karhutla. Sehingga seluruh pihak terkait baik di provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan dan desa-desa bersama-sama dalam melakukan langkah antisipasi meluasnya karhutla,’’ kata Andi. Hadir dalam rapat Senin malam tersebut Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono, Danlanud Roesmin Nurjadin Kol Pnb Khairil Lubis, Danrem 031/WB diwakili Kasrem 031/WB serta pihak BPBD Riau dan beberapa satker terkait dalam penanggulangan karhutla. Dijelaskan pria yang akrab disapa Andi Rahman tersebut, merupakan tindak lanjut pemerintah dapat membuat struktur organisasi posko yang mulai diefektifkan Selasa (24/6). Berikut menyepakati untuk menurunkan personel ke lokasi rawan karhutla di Provinsi Riau. Di mana pihak TNI AD akan melakukan operasi darat dalam satgas yang dipimpinnya. Lalu TNI AU akan melaksanakan satgas udara dalam operasi pemadaman api. Sedangkan Mapolda dan Kajati Riau akan menjadi satgas penegakan hukum. Sehingga tindakan tegas kepada pelaku pembakar lahan bisa terlaksana. ‘’Posko mulai menjalankan tugas di bawah kendali BNPB dan Redd+. Sehingga dengan tim yang disiapkan dapat melakukan pencegahan dini,’’ tambahnya. 

Mulai hari pertama aktifnya posko, kata Wagubri ratusan petugas langsung diturunkan ke lapangan yang merupakan titik-titik rawan terjadinya karhutla. Seperti satu SSK (sekitar 100-an personel) Brimob diturunkan Mapolda menuju Rokan Hilir, satu SSK Lanud TNI AU ke Dumai, satu SSK Korem ke Bengkalis dan satu SSK Satpol PP ke Siak. ‘’Selain di tingkat provinsi, seluruh daerah juga harus menyiapkan posko-posko dalam menanggulangi karhutla. Sehingga tidak meluas dan kita bisa mencegah bersama,’’ tegasnya. 

Sementara Gubernur Riau, H Annas Maamun di tempat terpisah kemarin mengungkapkan apa yang menjadi prioritas pemerintah saat ini adalah menekan angka titik api agar kebakaran hutan tidak meluas. Karenanya perlu upaya bersama secara menyeluruh. Diharapkan tim dapat bekerja maksimal, agar menghadapi musim kemarau dapat bersama-sama mencegah bencana asap terulang. ‘’Mari sama-sama bekerja,’’ ajak Gubri singkat.