Golkar dan Demokrat Sepakat Bentuk Poros Baru

Golkar dan Demokrat akhirnya berjodoh mengusung satu paket capres dan cawapres baru, yakni ARB sebagai capres yang akan dipasangkan dengan ipar SBY yakni Pramono Edhi Baskoro. Ide terbentuknya poros ketiga, koalisi antara Partai Golongan Karya dengan Partai Demokrat kembali mencuat. Pertemuan tim enam antara wakil Partai Golkar dengan Partai Demokrat dikabarkan menghasilkan keputusan untuk menduetkan Aburizal Bakrie dari kubu beringin, dengan adik ipar Presiden SBY, Pramono Edhie Wibowo.

Pertemuan tim enam yakni Idrus Marham, Agung Laksono, MS Hidayat dari Partai Golkar dengan Syarief Hasan, Jero Wacik dan Edhie Baskoro Yudhoyono berlangsung pada Jumat (16/5) malam. Salah satu anggota tim enam, MS Hidayat menyatakan jika hasil pertemuan sepakat mengusung Ical, sapaan akrab Aburizal dengan Pramono.

‘’Tadi malam akhirnya terbentuk poros baru, dengan mengusung ARB sebagai Capres Partai Golkar dengan Pramono Edhie Wibowo sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat,’’ ujarnya di Jakarta, Sabtu (17/5). Hidayat yang juga Menteri Perindustrian itu menyatakan, hasil kesepakatan tim enam akan dibawa ke dalam forum internal partai. Kebetulan pada hari ini, baik Partai Golkar maupun Partai Demokrat menggelar Rapat Pimpinan Nasional di tempat yang terpisah. ‘’Ini akan dilaporkan ke Rapimnas,’’ ujarnya menegaskan.

Dalam survei sejumlah lembaga, elektabilitas Ical jauh tertinggal dibanding Joko Widodo maupun Prabowo Subianto, yang sudah hampir pasti bakal maju sebagai capres. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilaksanakan 20-24 April 2014, misalnya. Lewat pertanyaan semi terbuka terhadap 28 nama, terungkap tingkat dukungan kepada Ical hanya 6,7 persen. Sedangkan, Jokowi dan Prabowo masing-masing sebesar 37,7 persen dan 23,9 persen. Setali tiga uang, Pramono juga bukan tokoh dengan elektabilitas yang baik.

Di internal peserta konvensi, dari tiga lembaga survei yang dilibatkan, tingkat dukungan terhadap mantan KSAD itu jauh tertinggal dibanding pemenang konvensi Dahlan Iskan. Diantaranya, hasil survei Markplus. Di situ, Dahlan disebut memiliki elektabilitas sebesar 18,7 persen, sedangkan Pramono hanya 1,7 persen