5 Fakta Unik di Balik Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016

Sebuah fenomena alam yang menakjubkan dan membuat manusia patut bersujud kepada Allah telah disaksikan masyarakat Indonesia pada 9 Maret 2016. Berbagai respond an cara orang dalam menyikapi gerhana matahari. Mereka kalangan tradisional yang masih belum paham akan hal ilmiah dan nilai-nilai keagamaan biasanya akan ribut menabuh peralatan sebagai bentuk upaya untuk mengusir setan yang tengah menyerang bulan dan matahari. 

Sementara kalangan modern menjadikan gerhana matahari total sebagai sajian wisata yang menarik. Mereka beramai-ramai menggelar kegiatan menyaksikan gerhana matahari total di Indonesia. Bukan hanya dari dalam negeri namun juga masyarakat mancanegra yang banyak berkumpul di kawasan Indonesia bagian timur seperti Palu dan Balikpapan. 

Kalangan yang paham dengan ajaran agama akan beramai-ramai memadati masjid untuk melaksanakan shalat gerhana matahari dengan memperbanyak ucapan syukur, takbir, zikir, berdoa, bertaubat dan sebagainya. 

Orang beriman akan takut dengan fenomena alam tersebut, sebagaimana Rasulullah dulu takut dengan terjadinya gerhana matahari tersebut. Terkait gerhana matahari total yang terjadi tersebut, ada beberapa fakta unik yang perlu Anda ketahui: 

1. Jayapura menjadi kawasan terlama yang mengalami gerhana 

Di Jayapura, gerhana matahari dimulai pukul 08.53 WIT, sedangkan puncaknya terjadi pada jam 10.17 WIT. Jayapura menjadi kawasan terlama yang mengalami gerhana matahari yakni mencapai 2 jam 55 menit. "Durasi waktu itu merupakan terlama di seluruh Indonesia," kata Kepala Stasiun Geofisika Klas 1 Angkasapura Jayapura, Dadang Permana, kepada detikcom. Di Jayapura pengamatan gerhana matahari total dilakukan dengan menggunakan dua teropong oleh BMKG. Sebagai kawasan terlama yang mengalami gerhana matahari total, Jayapura juga menjadi tempat terakhir atau penutupan terjadinya gerhana matahari. 

2. Memotret gerhana dengan smartphone 

Untuk bisa memotret gerhana matahari menggunakan smartphone, Anda harus pastikan bahwa smartphone Anda memiliki kapasitas yang bagus dan mencukupi. Salah satu jenis ponsel yang bisa merekam kejadian gerhana matahari total yang baik adalah smartphone Samsung Galaxy S7 Edge. Pilih fitur panorama yang akan membantu kualitas gambar menjadi lebih bagus. Selain itu beberapa orang juga mencoba memotret menggunakan fitur klise yang juga bisa menampakkan dengan jelas gambaran matahari yang tertutup bayang bulan. 

3. Seribu wisatawan asing dan 20ribu wisatawan domestic kunjungi Kalteng untuk menyaksikan gerhana matahari total 

Pemprov Kalteng sebelumnya mentargetkan 700 orang wisatawan asing datang ke Palangkaraya untuk menyaksikan gerhana matahari total. Akan tetapi faktanya wisatawan yang masuk melebihi target, yakni mencapai 1000 orang. "Jumlah turis melampaui target kami," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah, Joel Tanggara saat dihubungi detikcom, Rabu (9/3/2016). "Jalan-jalan penuh bahkan orang-orang menonton gerhana ada di hampir semua bangunan tinggi di Palangkaraya," kata Joel. Bahkan, kata dia, kru televisi Jepang, NHK, sampai memanjat tower TVRI setinggi 90 meter untuk merekam suasana gerhana di Palangkaraya.

 4. Grahono, nama seorang anak yang lahir ketika gerhana terjadi Seorang kakek asal Yogyakarta bernama Toro memberikan nama yang unik pada cucunya yang lahir tepat pada hari gerhana matahari terjadi, yakni nama Grahono. Bayi tersebut lahir dari pasangan suami istri warga Jambon Tonalan Argosari Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Bayi Grahono lahir pukul 06.25 WIB, bertepatan dengan terjadinya gerhana matahari total di kawasan tersebut yakni pukul 06.00-08.30 WIB.

5. Pemko Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung lakukan bedah rumah Selain melaksanakan shalat gerhana, hal lain yang disunnahkan pada saat terjadinya gerhana matahari adalah dengan memperbanyak bersedekah. Untuk itu pihak Pemko Kota Pangkalpinang menggelar acara bedah rumah untuk rumah tidak layak huni milik warga. 

Gerhana matahari dijadikan momen yang tepat untuk menjalankan ibadah sosial tersebut. Selain beberapa hal di atas, tak jarang pula orang yang menyambut gerhana matahari dengan hal-hal yang sifatnya hura-hura dan kurang baik. Hal ini tentu saja tidak baik untuk keamanan dan keselamatan manusia itu sendiri. Sebab kita tak pernah tau kapan kiamat itu terjadi.