WANITA MENULIS, WUJUD PEMAKNAAN SUMPAH PEMUDA

Sumpah Pemuda dan Perempuan Penulis

Sumpah Pemuda :
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ada beragam cara yang bisa kita lakukan untuk memaknai hari Sumpah Pemuda. Sebagai wanita Indonesia, kita memiliki banyak ruang untuk bisa menyalurkan aspirasi dan kreativitas. Salah satunya adalah dengan menulis. Di Indonesia sendiri, sudah banyak wanita yang dikenal sebagai penulis terkenal dan profesional. Bahkan dahulu sebelum Sumpah Pemuda lahir, R.A. Kartini sudah menulis sebuah karya yang masih dikenang dan diapresiasi hingga saat ini. Kebangkitan pemuda menjadi salah satu titik balik pemuda Indonesia untuk bisa berkarya dengan lebih baik. Salah satu poin Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” membuktikan bahwa baik laki-laki maupun perempuan Indonesia memiliki peran aktif dalam menggunakan serta memajukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Ada beberapa alasan mengapa menulis bisa menjadi salah satu wujud pemaknaan Sumpah Pemuda.

Pertama, menulis bisa menjadi sebuah kegiatan untuk menyalurkan ide, aspirasi, inspirasi, dan pemikiran. Setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan memiliki cara pandang tersendiri terhadap suatu hal. Seorang wanita dengan pengalamannya bisa membuat sebuah karya yang bisa menggugah hati banyak orang sekaligus memberikan pengetahuan kepada para laki-laki yang mungkin selama ini belum banyak mengetahui tentang “isi kepala” seorang perempuan. Wanita yang dahulu dianggap seseorang yang biasa karena “hanya” seorang ibu rumah tangga, kini bisa menjadi seorang ibu rumah tangga hebat karena berkarya di dunia tulis menulis. Seorang ibu rumah tangga bisa membuat banyak karya di era digital ini. Salah satu contohnya adalah seorang wanita yang berkiprah di dunia tulis menulis lewat blog. Di www.burselfwoman.com, kita bisa mengetahui bagaimana kecanggihan teknologi mempermudah jalan wanita untuk berkarya melalui tulisan. Sumpah Pemuda dapat dimaknai tidak hanya dengan melakukan tindakan heroik tetapi juga dengan berkarya melalui tulisan. Tulisan bisa jauh lebih tajam dari sebuah pedang.

Kedua, kegiatan menulis adalah kegiatan untuk melakukan sebuah perubahan. Mengapa Sumpah Pemuda masih bisa terus kita ingat hingga sekarang? Tak lain adalah karena isi dari Sumpah Pemuda itu diabadikan lewat tulisan. Seorang wanita bisa menciptakan perubahan besar dari tulisannya. Salah satu contohnya adalah www.umminailah.blogspot.com yang bukan sekadar blog biasa. Blog tersebut menjadi sebuah tempat berbagi inspirasi melalui tulisan. Pemiliki blognya selalu menciptakan tulisan-tulisan yang bermanfaat dan pastinya memiliki banyak inspirasi. Ada juga blog www.riawanielyta.com yang dimiliki oleh seorang penulis wanita. Dari blognya kita bisa melihat bagaimana kegigihan dan kerja keras membuahkan hasil yang manis. Sebelum karyanya berhasil diterbitkan oleh penerbit besar, ia harus rela menerima belasan kali penolakan dari penerbit. Jika saja ia langsung berhenti dan putus asa ketika naskah pertamanya ditolak, dia mungkin tidak akan mencapai kesuksesan yang sekarang.

Ketiga, karya yang ditulis tidak akan pernah lekang dimakan jaman. Saat ini kita masih bisa mengetahui sejarah bangsa yang terjadi puluhan atau bahkan ratusan silam karena sejarah tersebut ditulis. Untuk terus membawa semangat Sumpah Pemuda, menulis adalah cara yang paling efektif. Seorang pemuda Indonesia bisa menjadi jauh lebih unggul hanya karena ia terus berkarya lewat tulisan mereka. Wanita Indonesia bahkan bisa “menaikkan derajatnya” dengan hasil karya tulisannya. Ada banyak penulis wanita Indonesia yang memberikan kontribusi besar di dunia literasi Indonesia. Beberapa diantaranya adalah N.H Dini, Dewi “Dee” Lestari, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Pipit Senja, dan masih banyak lagi. Seorang perempuan yang berkarya lewat tulisan menjadi lebih bisa menggerakkan perubahan menuju ke arah yang lebih positif. Bahkan satu tulisan seorang wanita bisa menyuarakan suara hati ratusan wanita yang ada di Indonesia.

Menulis merupakan salah satu bentuk perwujudan dalam memaknai arti Sumpah Pemuda. Berkarya akan selalu terus menyalakan semangat Sumpah Pemuda, khususnya di kalangan generasi muda. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa persatuan bisa menjadi sebuah penggerak untuk menyatukan perbedaa yang ada. Bangsa Indonesia mungkin memang belum sepenuhnya merdeka, tetapi selalu ada kesempatan untuk memberikan kontribusi positif untuk negara ini, salah satunya adalah dengan menulis.