Dongeng dari Maluku - Si Pembual

Dongeng Si Pembual dari Maluku – wilayah Indonesia bagian Timur ini ternyata memiliki Dongeng yang menakjubkan dan banyak memberi pengajaran bagi pembacanya. Salah satu Dongeng dari Maluku yang berjudul si Pembual ini seolah mengingatkan kita bahwa sifat banyak bicara yang tidak benar atau bohong itu akan merugikan. Dongeng dari Maluku ini seolah menyadarkan kita bahwa lebih baik sedikit berbicara dan banyak bekerja untuk membuktikan bahwa apa yang kita katakan itu bukanlah bualan semata. Berikut adalah Dongeng dari Maluku yang berjudul si Pembual.

Mungkin ingat akan istilah NATO yaitu No Action Talk Only.


Dongeng dari Maluku - Si Pembual


Di sebuah desa tinggallah sebuah keluarga kecil yang sederhana. Mereka memiliki seorang anak yang bernama Kuna. Kuna memiliki sifat buruk yaitu suka membual dan semua yang dikatakan bisa dibilang bohong belaka. Suatu hari Kuna sedang pergi ke pasar. Di hadapan seorang ibu tua penjual pisang Kuna mulai berbohong. Dia mengatakan bahwa dirinya mempunyai seorang kakak yang sedang hamil dan sangat menginginkan pisang. Kuna memohon pada ibu tersebut untuk diberi sebuah pisang saja. mendengar cerita yang menyedihkan itu, ibu tua tersebut tidak hanya memberikan sebuah pisang melainkan sesisir pisang yang tadinya hendak di jualnya. Dalam hati Kuna tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengelabui ibu tersebut. Sambil tersenyum Kuna menenteng sesisir buah pisang yang didapat dari hasil berbohong.


Sesungguhnya, Kuna adalah pemuda yang tampan dan cerdik. Namun, kecerdikannya digunakan untuk melakukan hal-hal yang buruk, tidak digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Perilaku Kuna yang tidak terpuji itu membuat malu bapak dan ibunya. seringkali mereka menasehati Kuna, tetapi tak jua diperhatikan. Terkadang ibunya terpaksa mengganti kerugian orang-orang yang ditipunya. Orang-orang merasa ksihan kepada bapak ibu Kuna. Walaupun begitu, Kuna tak juga merasa bosan atau insyaf akan perbuatannya.


Suatu hari, Kuna mendengar di kerajaan Soya, ada putri yang cantik jelita bernama Putri Luhu. Alangkah senangnya jika dia dapat menjadi suami Putri Luhu. Namuan apa yang bisa dilakukannya. Berhari-hari dia berpikir keras. Pekerjaannya hanya melamun dan tak sudi membantu bapak ibunya bekerja. Akhirnya dia menemukan akal. Dihadapan teman-temannya Kuna membual bahwa dia pasti bisa membawa Putri Luhu ke kampung mereka dan menjadikannya istri. Teman-teman Kuna tidak percaya dan mengejeknya, mereka mengatakan bahwa Kuna hanya bermimpi.



Kuna lalu pergi ke pasar dan membeli sepasang pakaian yang biasa di pakai oleh para bangsawan dan seekor kuda. Di tengah perjalanannya ketika sampai di tepi hutan Kuna bertemu dengan seorang pemuda. Kuna lalu meminta pemuda tersebut untuk memukulinya sebab dia merasa bersalah dengan ibunya. Pemuda itu tidak mau melakukan apa yang disuruh Kuna, karena merasa Kuna tidak punya salah apapun padanya dan meminta agar ibu Kuna saja yang memukulnya. Dengan tega Kuna mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal. Akhirnya pemuda tersebut menyanggupi apa yang disuruh Kuna. Tubuh Kuna di pukuli hingga lebam dan hidungnya berdarah. Lalu Kuna merobek-robek bajunya di beberapa bagian untuk mengelabui raja.


Sampai di kota Kerajaan Kuna berbaring di atas kudanya yang kurus. Prajurit yang melihat Kuna dalam keadaan menyedihkan segera menolong Kuna dan memanggil tabib untuk mengobati Kuna hingga sembuh. Di hadapan raja Kuna mengatakan bahwa dirinya adalah anak raja Tual. Raja sangat terkesan dengan tutur kata dan prilaku Kuna yang baik. Kuna semakin sombong dan membual sana-sini. Semua warga kerajaan mempercayai apa yang dikatakan Kuna. Kuna di layani selayaknya tamu terhormat dari kerajaan Tual.


Sampai suatu ketika Kuna di kenalkan kepada Putri Luhu. Raja berniat ingin menjodohkan Kuna dengan Putri Luhu. Putri Luhu adalah putri yang cantik dan cerdas. Dengan kecerdasannya dia tidak mempercayai apa yang dikatakan Kuna. Putri Luhu lalu menyelidiki siapa Kuna sebenarnya. Setelah beberapa hari Kuna di pertemukan dengan Putri Luhu dan raja mengatakan bahwa ia ingin Kuna menjadi menantunya. Putri Luhu menolak permintaan raja.


Mendengar penolakan itu raja memarahi Putri Luhu, namun putri Luhu tidak kehabisan akal. Dia membawa dua orang pemuda yang sangat Kuna kenal. Yang satu adalah teman Kuna di kampung dan satunya lagi adalah pemuda yang memukuli Kuna. Di hadapan raja mereka berdua menceritakan kejadian sebenarnya. Raja sangat marah dan memerintahkan untuk menghukum Kuna dengan hukuman mati. Namun Putri Luhu memaafkan Kuna, maka hukuman itu diganti dengan hukuman cambuk dan Kuna harus berjanji dia tidak boleh membual cerita bohong lagi pada siapapun. Berkat kecerdasan Putri Luhu akhirnya raja terhindar dari tipuan Kuna. Dongeng dari Maluku - Si Pembual


Begitulah Dongeng dari Maluku - Si Pembual yang menceritakan tentang Kuna yang suka berbohong. Akhirnya Kuna dihukum cambuk oleh raja atas kebohongan-kebohongan yang dilakukannya. Semoga Dongeng dari Maluku ini memberikan sebuah pelajaran hidup bagi anak-anak dan kita semua.



Dongeng dari Maluku - Si Pembual
Dongeng Si Pembual dari Maluku