Mahfud MD : Refleksi Pelaksanaan Hukum dan Politik

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan, wajah penegak hukum seperti kepolisian dan kejaksaan tercoreng karena anggotanya terseret kasus hukum. Padahal, menurut dia, ada aparat penegak hukum yang bekerja dengan baik. Namun, mereka justru tidak dipertahankan di institusinya.

Hal itu disampaikan Mahfud saat menghadiri diskusi "Refleksi Pelaksanaan Hukum dan Politik, 15 Tahun Perjalanan Reformasi" di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat. "Ada orang baik tapi terpental. Dulu ada seorang jaksa yang bagus di era reformasi, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan," kata Mahfud di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5/2013).

Mahfud menceritakan, jaksa itu selalu tegas dalam pemberantasan korupsi. Tanpa pandang bulu, semua yang melanggar hukum ditindak. Tapi saat jaksa tersebut menindak orang berkuasa, dia justru dicopot dari jabatannya.

"Waktu itu Jaksa Agungnya Andi Muhammad Ghalib mengumumkan dia (jaksa) dicopot. Jadi ketika ada orang baik di dalam (institusi) itu susah," terang Mahfud.

Kemudian, Mahfud juga menceritakan, dirinya mendapat kabar ada seorang kapolres di suatu daerah yang berani menindak bupatinya sendiri. Namun, Kapolres itu kemudian dimutasi dari jabatannya. "Kita sering ada polisi yang hebat. Ada kapolres ngotot menjadikan bupati tersangka, malah diangkat jadi keamanan di kebun binatang. Ini masih mau saya cek informasinya. Orang mau baik jadi sulit dalam struktur itu," papar Mahfud.