Warga Desa Kirgistan Tuntut Ganti Rugi ke AS

Warga desa Cholok-Aryk di Kirgistan berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Bishkek, ibu kota Kirgistan menuntut ganti rugi lantaran desa mereka menjadi lokasi kecelakaan pesawat pengisi bahan bakar KC-135. Kecelakaan itu, tulis AP pada Sabtu (25/5/2013) terjadi pada awal bulan ini atau tepatnya pada 3 Mei 2013.

Menurut perwakilan warga Eliza Karagulova, jatuh dan terbakarnya pesawat tersebut menimbulkan kerusakan lingkungan. Menurutnya, warga desa percaya kalau pesawat naas itu membawa berton-ton bahan bakar minyak (BBM) jenis kerosin. Nah, BBM itu masuk ke sungai Sheker-Bulak. "Banyak warga jatuh sakit lantaran minum air dari sungai tersebut. Sungai itu kini tercemar,"kata Karagulova.

Para pengunjuk rasa dalam kesempatan itu mengatakan pihak Kedubes AS bekerja sama membentuk komisi penyelidik untuk menyelidiki kecelakaan tersebut. Tim juga diminta bekerja untuk dugaan pencemaran lingkungan tersebut.

Warga desa Cholok-Aryk di Kirgistan berunjuk rasa karena sebuah pesawat pengisi bahan bakar milik Amerika Serikat jatuh di Kirgistan tak lama setelah lepas landas, Jumat (3/5/2013). Tiga awak pesawat belum diketahui nasibnya.

"Status dari tiga anggota awak tidak diketahui," ujar siaran pers Air Expeditionary Wing (AEW) 376 Amerika Serikat. Pesawat tersebut merupakan salah satu pesawat pengisi bahan bakar KC-135 Angkatan Udara Amerika Serikat.

Keterangan dari Public Affairs Transit Center di Manas, berlokasi di dekat Bishkek, Kirgistan, pesawat ini dalam perjalanan menuju pusat transit. The Manas Transit Center adalah pangkalan udara Amerika Serikat yang menjadi pusat penyediaan pasokan kebutuhan pasukan Amerika Serikat yang bertugas di Afganistan.

Pesawat diduga jatuh di kawasan pegunungan antara Chorgolu dan Cholok-Aryk, dua desa di wilayah Chuysky di kawasan utara Kirgistan. Pemadam kebakaran dan tiga ambulans sudah merespons kabar jatuhnya pesawat ini. Penyebab jatuhnya pesawat masih diteliti.

Perdana Menteri Kirgistan Jantoro Satybaldiev mengadakan pertemuan darurat sehubungan dengan kecelakaan itu, seperti dikutip oleh media pemerintah. Puing-puing pesawat tersebar di area dalam radius satu kilometer. Saksi mata disebut melihat ada parasut mengembang ketika pesawat jatuh dan saksi lain menyatakan terlebih dahulu melihat ledakan yang merusak separuh badan pesawat.