Di kota Braintree, sebelah timur London, seorang pria berusia 43 tahun ditahan setelah dia memasuki sebuah masjid sambil membawa pisau terhunus tak lama setelah berita pembunuhan di London itu terdengar.
"Sebuah masjid lokal di Braintree diserang seorang pria bersenjatakan pisau dan alat-alat untuk membakar. Pria itu ditahan, tak ada korban," ujar seorang anggota parlemen setempat, Brooks Newmark, lewat akun Twitter-nya.
Seorang pria juga ditahan di Gillingham, di wilayah tenggara Inggris. Pria ini dicurigai melakukan perusakan sebuah masjid yang diduga dipicu masalah rasial. Demikian juru bicara kepolisian wilayah Kent.
Sementara itu, beberapa jam setelah pembunuhan brutal di London, sekitar 250 orang anggota Liga Pertahanan Inggris (EDL), sebuah organisasi anti-Islam, berkumpul di stasiun kereta api Woolwich Arsenal.
Kelompok ini sempat terlibat bentrokan kecil dengan polisi, tetapi kemudian bisa dibubarkan tanpa seorang pun ditahan.
"Mereka memenggal tentara kami. Inilah Islam yang kami lihat hari ini. Sementara anak-anak kami diajari di sekolah bahwa Islam adalah agama damai," kata pemimpin EDL, Tommy Robinson.
"Harus ada aksi agar pemerintah mendengar, agar polisi mendengar dan memahami betapa marahnya warga Inggris saat ini," tambah Robinson.
Kejadian ini memicu pertemuan darurat kabinet pemerintahan PM David Cameron sementara tingkat kesiagaan di barak-barak militer di seluruh penjuru London ditingkatkan.
PM David Cameron bahkan harus mempersingkat kunjungan kerjanya di Paris dan akan memimpin rapat lanjutan membahas masalah ini pada Kamis (23/5/2013).