Bonsai: Tanaman Hias yang Disukai Bapak-Bapak

Bonsai Tanaman Hias yang Disukai Bapak-Bapak
Great Bonsai Japan Master
Sejarah mencatat bahwa bonsai telah ada sejak 1.300 tahun lalu di Tiongkok, daerah asal bonsai

Seorang pengrajin bonsai di Pekanbaru pernah menyatakan bahwa hobi menanam bonsai lebih di sukai oleh bapak-bapak. Bonsai merupakan sebuah teknik menanam tanaman yang notabenenya memiliki pohon atau batang yang besar. Kemudian dengan cara sedemikian rupa dijadikan kerdil dan dipelihara di dalam pot. Jika biasanya menanam tanaman hias digandrungi oleh ibu-ibu, berbeda halnya dengan bonsai. Ia justru lebih didominasi oleh kaum pria.

“Ibu-ibu umumnya menyukai tanaman hias yang memiliki bunga. Namun bapak-bapak menyukai tanaman hias yang lebih unik dan memiliki estetika seni. Begitulah bonsai,” ujar Sukamto, seorang pengrajin bonsai di Pekanbaru. Menanam bonsai bukan hanya tentang menumbuhkan tanaman. Namun ia syarat dengan seni dan kebijaksanaan dalam melihat tanaman aslinya di alam. Ehm... berat, ya?

Sejarah mencatat bahwa bonsai telah ada sejak 1.300 tahun lalu di Tiongkok, daerah asal bonsai. Hingga sekarang bonsai telah mendunia. Dan bonsai memiliki penggemar tersendiri hingga memiliki club-club profesional. Sebut saja, Bonsai Clubs International (BCI), Asia Pacific Bonsai Friendship Federation (APBFF). Setiap tahun club-club tersebut bersama para penggemar bonsai berkumpul dan memamerkan hasil karya mereka. Bukan hanya di negara masing-masing namun hingga ditingkat internasional. Indonesia termasuk negara yang memiliki seniman bonsai yang diakui oleh dunia.

Kita pantas berbangga dengan hal itu, karena tidak banyak master bonsai yang diakui di dunia. Seperti halnya yang dilansir oleh situs Webecoist.com. Hanya ada enam master bonsai yang mumpuni dan karyanya dinilai luar biasa di dunia. Mereka adalah John Naka, Ben Oki, Masahiko Kimura, Lindsey Bebb, Qunquan Zhao, dan Robert Steven.

Lima diantara mereka merupakan warga asing, dan Robert Steven adalah master bonsai yang berasal dari Indonesia. Perjalanan panjangnya selama ini menggeluti dunia bonsai telah mendapat pengakuan dunia. Karya Robert tidak hanya bonsai dalam wujud nyata. Namun ia juga menelurkan buku-buku tentang bonsai yang menjadi acuan kalangan pembosai dunia. Dua bukunya yang berjudul Vision of My Soul dan Mission of Transformation menjadi best seller di dunia. Kedua buku tersebut ditulis dalam Bahasa Inggris dan dipasarkan diluar negeri.

Hingga saat ini Robert telah memenangi lebih dari 200 kompetisi bonsai tingkat nasional maupun internasional. Dia juga dipercaya menjadi sekretaris jenderal Asia-Pacific Bonsai Friendship Federation (ABFF) dan menjadi duta Bonsai Clubs International (BCI) serta Dewan Direksi BCI sejak 2002 hingga sekarang.

Robert memiliki pandangan bahwa bonsai yang bagus adalah sebuah tanaman kecil, tapi membuat orang yang melihat membayangkannya seperti pohon besar yang tumbuh di alam. Oleh karena itu menurut Robert dibutuhkan pendekatan holtikulura dan estetika di sini.

Pria kelahiran Binjai 1958 juga menyatakan bahwa segala model pohon di alam tidak terbentuk secara kebetulan, tapi selalu ada alasannya. Seperti letak sumber air, sinar matahari, angin, dan faktor-faktor eksternal lain yang dapat memengaruhi bentuk suatu pohon. Contohnya, pohon beringin di alam terbuka pasti berbeda dari yang hidup di pinggir sungai.

Kesemua itu tidak ditemukan di buku manapun kecuali dalam buku-buku karya duta BCI tersebut. Jadi filosofi bonsai dari Robert adalah membuat pohon bernuansa cuplikan alam nyata dalam ukuran mini. bonsai harus sedekat mungkin tampak seperti pohon besar di alam.

Di Indonesia para penggemar bonsai dapat bergabung di Komunitas Penggemar Bonsai (KPB). Komunitas ini telah memiliki cabang di berbagai provinsi. Salah satunya di Riau. Para penggemar bonsai di Pekanbaru menyebut diri mereka Komunitas Penggemar Bonsai Pekanbaru (KPBP). Komunitas ini kerap mengadakan pameran bonsai diberbagai kawasan. Terutama di lokasi wisata budaya Pekanbaru, Purna MTQ. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas ini antara lain bursa bonsai, diskusi seni bonsai dan sosialisasi gerakan penghijauan.

Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Kata bonsai berasal dari bahasa Jepang yang pelafalannya diucapkan “penzai”. Bon bermakna “pot dangkal”, sedangkan sai bermakna “penanaman”. Berarti bonsai adalah pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal.

Penilian terhadap bonsai tidak hanya terhadap bentuk atau kerumitan pohonnya, namun dilihat dari seluruh perpaduan bentuk dahan, daun, batang dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadahnya. Sehingga terciptalah sebuah komponen keindahan yang lengkap.

Seperti halnya nama bonsai yang dikenal sebagai tanaman kerdil, maka ukuran tanaman ini juga terbatas. Ukuran bonsai dikelompokkan menjadi enam bagian berdasarkan tinggi tanaman dari pangkal batang hingga bagian puncaknya. Pertama, ukuran raksasa: memiliki tinggi pohon lebih dari 101 cm. Kedua, ukuran sangat besar: memiliki tinggi antara 76-100 cm. Ketiga, ukuran besar memiliki tinggi antara 46-75 cm. Keempat, ukuran sedang: memiliki tinggi 31-45 cm. Kelima, ukuran kecil: memiliki tinggi 16-30 cm. Keenam, ukuran sangat kecil: memiliki tinggi kurang dari 15 cm.