Bupati di Riau Curhat Soal Jalan

Persoalan jalan rusak ternyata menjadi permasalahan umum di Propinsi Riau. Hal ini sebagaimana disuarakan oleh beberapa perwakilan Kepala Daerah Tingkat II di Propinsi Riau. Hampir seluruh Kepala Daerah, Bupati dan Walikota di Provinsi Riau yang menghadiri acara rapat kordinasi forum komunikasi pimpinan daerah di Grand Centra Hotel Rabu pagi menyampaikan keluhan berupa jalan rusak kepada Penjabat Gubernur Riau. Seperti misalnya Bupati Inhil Muhammad Wardan, Wakil Bupati Inhu Herman Harmaini, Wakil Bupati Rohil dan Bupati Siak Syamsuar, serta Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi. Mereka masing-masing menyampaikan keluhannya terkait sarana dan prasarana jalan.

"Tolong pak Jalan menuju Tembilahan itu sudah sangat parah rusaknya, jadi karena itu tanggung jawab Provinsi maka kami berharap diperhatikan,"ujar M Wardan.

Hal senada juga diungkapkan Ayat Cahyadi yang meminta perbaikan jalan di Hangtuah dan Jalan Yos Sudarso."Tolong kalau perbaikan itu secara permanen jangan cuma ditempel saja,"jelas Ayat Cahyadi.

Dalam rapat umum Forum LLAJ dan launcing road safety partnership action (RSPA) yang dilaksanakan di Hotel Mutiara Merdeka, Selasa (20/1) lalu terungkap jalan provinsi mengalami kerusakan cukup parah sepanjang 3.033 kilometer atau 45 persen. Demikian ditegaskan Asisten I Setdaprov Riau Abdul Latif SH MH mewakili Gubri saat membuka rapat umum FLLAJ. Sedangkan jalan nasional yang mengalami kerusakan di Riau sepanjang 1.134, 45 kilometer atau 11,28 persen. ‘’Kita akui inilah salah satu indikator penyebab terjadinya kecelakaan lalu-lintas di Riau,’’ ujar Abdul Latif.

Republika memberitakan, dari 23.733 kilometer jalan di Provinsi Riau, sepanjang 8.069,22 Km atau 34 persen di antaranya mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat dengan kondisi memprihatinkan. "Kerusakan jalan tersebut antara lain akibat dilalui kendaraan bermuatan berat," kata juru bicara Fraksi Gabungan DPRD Provinsi Riau Ir Nurzaman dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu (24/7).

Nurzaman mengatakan, selain dilalui oleh kendaraan bertonase berat dan volume kendaraan melebihi kapasitas jalan, kerusakan tersebut juga akibat dimakan usia dan minimnya pemeliharaan. Kini kondisi sebagian badan jalan tersebut dalam keadaan memprihatinkan, termasuk yang menghubungkan antardaerah. "Oleh karena itu, diperlukan peningkatan perawatan jalan setiap tahun disamping melakukan pengawasan agar tidak dilalui oleh kendaraan bertonase tinggi," katanya.