Pengaruh Sosial Media Terhadap Tanggap Asap SBY

Ternyata kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Provinsi Riau untuk tanggap darurat asap banyak dipengaruhi oleh sosial media. Akun twitter dan Facebook SBY didemo  beramai-ramai oleh akun dari masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Riau. Belum lagi media sosial lain yang memperbincangkan terkait semakin menebalnya asap.

SBY sendiri mengakui bahwa dirinya melakukan pemantauan terhadap kemarahan dan keresahan masyarakat Indonesia atas kabut asap Riau yang juga tak tertanggulangi. Bahkan SBY memperhatikan jumlahnya. Menurutnya sekitar 9000 lebih masuk ke media sosial yang  semuanya berisi tentang kemarahan.
''Saya memantau terus sebenarnya, ribuan berita, keresahan, kemarahan dari saudara-saudara kita. Juga saya baca. Ada 9.000 yang masuk di sosial media yang boleh dikatakan marah," kata SBY saat melakukan teleconference dari Jawa Tengah, yang didengarkan dari Mabes Polri, Jumat (14/3/2014).
Tidak hanya itu, serangan lain yang dilakukan di sosial media adalah menuliskan surat untuk presiden yang isinya seperti dibawah ini.

"Dear Yth. Presiden RI Bpk Susilo Bambang Yudhoyono yang sebentar lagi akan habis masa jabatannya. Riau, dari sini Bahasa Indonesia berasal, bahasa yg pernah membuat Nusantara satu. Titik api di sekitar kami, bukanlah simbol kemarahan Tuhan, tapi simbol keserakahan dan bukti ketidakpedulian Negara, bukti kepongahan Jakarta trhdp Daerah.

Bapak mau ke sini sekarang? Bandara ditutup Pak. Lagi pun tidak ada anak sekolah yang akan menyambut Bapak. Sekolah diliburkan. Mau menempuh jalur darat? Bahaya Pak, asap tebal tidak bagus buat kesehatan Bapak dan Ibu Ani. Lagian juga tdk bagus untuk objek foto Instagram.

Biarkan saja seperti ini, agar Riau bisa menjadi lahan sawit dan bisa ditanami tanaman industri. Biarkan saja seperti ini, kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA karena ketidakberdayaan kami di Daerah. Kami Pasrah, Mungkin ini kehendak Tuhan. Bagi saudara/i kami di daerah lainnya, kami sgt berterima kasih atas doa yg selalu kalian panjatkan, mhn maaf krena kiriman asap Riau kalian jadi terganggu, jika kita tdk sempat bertemu muka, semoga kita bertemu di Surga nanti. Sebarkan ini,semampu yg anda bisa.. Karena Kita INDONESIA.@Semangat Juang Riau # SJR."
Asap ini ternyata menumbuhkan gerakan-gerakan yang menginginkan adanya penanganan dari pemerintah pusat. Namun masyarakat tidak lagi mengandalkan angggota dewan yang katanya wakil rakyat. Namun dengan memanfaatkan sosial media untuk berinteraksi langsung dengan sang presiden. Usaha yang dilakukan oleh berbagai gerakan ini gencar dilakukan pada Kamis (13/03). Aksi ini berlanjut hingga Jumat siang (14/10) dan membuat SBY akhirnya datang ke Riau. ***