Usai melakukan koordinasi, SBY kemudian meninjau sejumlah lokasi pembakaran lahan di Kabupaten Siak. Perjalanan menuju Siak sejauh 120 km dilakukan dengan berkendaraan mobil. Ada tiga titik lokasi kebakaran lahan di Kabupaten Siak, yakni Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Dayun, dan Kecamatan Bunga Raya. Lahan yang terbakar dilokasi ini mencapai 376.5 hektar.
Presiden SBY juga melakukan audiensi dengan perwakilan masyarakat korban kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kecamatan Minas. Kedatangan Presiden ini disambut oleh Gubernur Riau H. Annas Maamun dan Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi di gedung salah satu sekolah yang berada diseputar kawasan PT CPI.
Kedatangan Presiden SBY untuk beraudiensi dengan masyarakat tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan operasi tanggap darurat yang dilaksanakan di Provinsi Riau berkenaan Kebakaran Hutan dan Lahan yang terjadi dan meresahkan masyarakat Riau
Namun Sayangnya ketika SBY menanyakan, tidak satu pun warga yang secara terbuka memberikan informasi. Ia menekankan, apa pun upaya yang dilakukan mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi hingga kabupaten/kota untuk menangani bencana karhutla ini, jika tidak diiringi dengan tindakan tegas kepada pelaku, semua percuma.
SBY bahkan ngetwitt di akun twitternya @SBYudhoyono terkait aksi diam warga. @SBYudhoyono: "Jgn ada dusta diantara kita, kalau di sini tdk mau sampaikan apa yg sebenarnya tjd, mk sy akan cari tempat yg lain," kata Presiden pd masy.
Berkumpul Bersama Stakeholder Untuk Atasi Kebakaran
Siangnya Presiden mengumpulkan para kepala daerah se-Provinsi Riau dan pengusaha pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan) di Gedung Daerah, Kompleks Rumah Dinas Gubernur Provinsi Riau, Pekanbaru, Minggu (16/3) sore. Hadir 74 perusahaan, 12 bupati/walikota, 141 camat, dan 140 Kapolsek.
Di awal arahannya, Presiden SBY mengingatkan tahun lalu juga dilakukan operasi militer untuk mengatasi bencana asap Riau. Tak sampai 10 hari operasi tuntas. Mestinya tahun ini tidak terjadi lagi. Tapi kenyataannya lain, di provinsi ini terjadi lagi, di tempat yang sama," kata Presiden.
Kepala Negara mengikuti utuh perkembangan situasi di Riau ini. Secara berkala, menteri terkait dan Kepala BNPB melaporkan perkembangan. Gubernur, walikota, jajaran TNI/Polri, dan semua instansi pemerintah, juga perusahaan-perusahaan telah berupaya agar tidak terjadinya kebakan.
Namun kenyataannya bencana masih terjadi. "Masih ada elemen-elemen yang belum bekerja secara penuh. Saya tidak suka kalau ada yang mengatakan bahwa ini faktor ini alam semetsa atau lahan gambut dan terbakar dengan sendirinya. Saya tidak percaya," SBY menegaskan.
Presiden menegaskan, instruksi pemadaman api, normalisasi kegiatan masy dan pengusutan pembakar hutanakan menjadi fokus penyelesaian bencana asap di Riau, dalam waktu maksimal 3 (tiga) minggu.
Besok pagi, Presiden akan menetapkan solusi dan kebijakan permanen terhadap masalah bencana asap di Riau. Usai bertemu dengan masyarakat di Kabupaten Siak, SBY diagendakan melakukan pertemuan bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Riau.
SBY Bikin Heboh Mall SKA
Usai blusukan ke kawasan titik api, SBY menyempatkan diri ngemall di SKA Pekanbaru. Kunjungan ini diluar agenda yang telah ditetapkan sebelumnya. Tepatnya sekitar pukul sekitar pukul 19.30 WIB SBY keliling mall dan baru pulang sekitar pukul 21.30 WIB. Ia didampingi Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan sejumlah pejabat pusat lainnya. Namun tidak terlihat pejabat daerah yang ikut dalam rombongan itu.
Selain menyapa warga dengan ramah, SBY juga meladeni warga yang ingin berfoto bersama. Ia juga menyempatkan minum kopi di salah satu gerai yang berada di lantai dua Mal SKA.
SBY dijadwalkan akan kembali ke Jakarta besok Senin (17/03) pukul 08.00 WIB dan malam ini menginap di kediaman dinas Gubri. Sebelum pulang, SBY dijadwalkan akan menggelar jumpa pers terlebih dahulu, sebelum akhirnya bertolak ke Jakarta melalui Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurdjadin Pekanbaru.