Misteri Hilangnya Pesawat Malaysia Air Lines

Dugaan terhadap hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) bernomor penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing, Sabtu (8/3) dini hari terus bermunculan. Dugaan berbau konspirasi pertama adalah kemungkinan adanya teroris yang ikut dalam penerbangan MAS yang bertolak dari Kuala Lumpur kemarin pukul 00.41 itu. Pertanyaannya adalah; apakah ada penumpang yang naik ke penerbangan MH370 dengan paspor colongan? 

Sebagaimana dilaporkan laman Malaysia Insider, ada dua nama dalam manifest yang ternyata tidak ikut dalam penerbangan MH370. Nama pertama adalah Luigi Maraldi, warga negara Italia yang disebut masuk dalam manifes MH370 tapi ternyata masih berada di Thailand. Maraldi sudah menghubungi keluarga dan otoritas Italia bahwa dirinya baik-baik saja dan masih tinggal di Phuket, Thailand. Hanya saja WN Italia berusia 37 tahun itu memang pernah kehilangan paspor. Nama lainnya yang juga disebut dalam manifes MH370 namun ternyata tidak ikut dalam penerbangan menuju Beijing adalah Christian Kozel, seorang WN Austria. Ternyata, Kozel yang berusia 30 tahun itu dalam kondisi baik-baik saja di Austria. Hanya saja Kementerian Luar Negeri Austria mengungkapkan bahwa Kozel memang pernah kehilangan paspor saat berkunjung ke Thailand dua tahun silam. 

Geoffrey Thomas selaku Pengamat penerbangan yang juga editor di laman airlineratings.com menduga pesawat MH370 tiba-tiba meledak di udara. Alasannya, karena tidak ada panggilan mayday yang dibuat pilot sebagai tanda kondisi darurat. Seperti diwartakan The Age Australia, Thomas yang telah terlibat di industri penerbangan selama 35 tahun itu menambahkan, spekulasi tentang adanya ledakan itu bisa jadi karena ulah teroris yang membawa bom ke dalam pesawat. 

Namun, Kementerian Transportasi Malaysia menolak mengomentari kemungkinan aksi ter
orisme dalam penerbangan MH370. “Kami tidak dapat mengungkapkan terlalu rinci tentang keamanan kami,” kata Wakil Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Abdul Aziz Kaprawi. Ia juga berupaya menepis dugaan aksi terorisme itu. Pihaknya sudah menyimak CCTV yang merekam aktivitas penumpang maupun bagasi yang diangkut ke dalam pesawat yang mengangkut 239 orang itu. “Sejauh ini kami puas dengan segala sesuatunya,” ucapnya.