Rimbang Baling: Suaka Margasatwa yang Simpan Sejarah Jepang


Poto : Maryo Sanjaya Adi Putra (Blogger Bertuah)

Rimbang baling terletak di sekitar 90 Km arah selatan dari Pekanbaru.Suaka Margasatwa Rimbang Baling bukan hanya menyimpan kekayaan satwa langka yang dilindungi. Di kawasan bukit Rimbang Baling tersebut juga ditemukan bukti sejarah penjajahan Jepang di Indonesia. Pada tahun 1942 membangun rel kereta api dari Pintu Batu, Sijunjung, Sumatra Barat hingga ke Logas Kecamatan Singingi dan Pekanbaru. Kebanyakan di antara mereka tewas karena kelaparan saat bekerja. Lintasan rel kereta itu melewati kawasan suaka margasatwa Rimbang Baling, mencakup Kuansing dan Kampar Kiri. Desa Pencong yang ada di kawasan ini merupakan bekas desa zaman Jepang yang kemudian ditinggalkan penduduknya. 

Kini, keturunan warga desa Pencong, yang pernah bermukim di tepian sungai Singingi perbatasan kawasan Suaka Margasatwa Rimbang Baling dengan kebun masyarakat, sudah pindah ke desa Petai. Sebagai bukti sejarah, di tepian sungai ini masih banyak terdapat makam warga puluhan tahun silam. Di kawasan ini juga ditemukan peninggalan kawasan tambang batu bara zaman Jepang. Lokasi ini bernama Lagos. Konon kabarnya, di lokasi ini Jepang menguburkan harta kekayaannya sebelum menyerah kepada sekutu, seperti emas dan senjata yang tak ternilai harganya. 

Rimbang Baling merupakan suaka margasatwa yang masih memiliki cukup banyak spesies langka yang dilindungi. Kawasan ini memiliki kekayaan hayati, seperti jenis tumbuhan langka, mempening, mersawa, kempas, keranji, kulim, pulai, kuranji dan lain-lain. Terdapat 170 lebih jenis burung, dan 50 jebis mamalia termasuk Tapir, rusa, kukang, siamang, ungko, simpai, beruang madu, ajak, kambing hutan serta lima jenis kucing berbagai ukuran, seperti harimau sumatra, macan dahan, kucing emas, kucing hutan, dan kucing batu. 

Para ahli harimau dunia mengklasifikasikan blok hutan bukit rimbang baling sebagai kawasan prioritas jangka panjang konservasi harimau. Masyarakat sekitar sudah cukup akrab dengan keberadaan harimau. Harimau dikenal dengan panggilan si datuk belang. Jika ditemukan jejak harimau di kampung mereka, kepercayaan masyarakat setempat adalah bahwa telah terjadi hal-hal terlarang yang dilakukan manusia.

Silahkan lihat di : http://www.stripetosecure.or.id/