Di Bulan Ramadan, Penjual Bunga Raup Untung

Pekanbaru, Riaupos.co.id -- Bak pepatah di mana ada kemauan di situ ada jalan.  Hal ini jugalah dimanfaatkan para penjual bunga yang siap berpanas di tepian jalan Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan pemakaman-pemakaman lainnya yang ada di Pekanbaru. Hanya menjual air bunga dan bunga bermodalkan tiga sampai empat jenis bunga berbungkus daun pisang, bisa meraup untung ratusan ribu rupiah per hari.

Laporan ERWAN SANI, Pekanbaru

JEJERAN meja plastik di atasnya tersusun dengan rapi plastik berisi air dan bermacam bentuk bunga, potong jeruk perut, pandan wangi mengundang setiap pengunjung yang datang tak henti-hentinya di area Pemakaman Senapelan, Jumat (5/7).

Tampak seorang penjaga ditemani payung menyapa setiap pengunjung yang berjalan menuju arah lokasi pemakaman. ‘’Air bunga pak, buk. Hanya Rp5.000. Kalau ambil dua bonus bunga rampai,’’ rayu  Sumi (42) kepada pengunjung saat itu.

Rayuan Sumi kala itu mendapat sambutan hangat, saat itu Dedi (34) langsung mengambil dua bungkus air bunga dan satu bunga rampai berbungukus daun pisang. Kebetulan saat itu Dedi bersama keluarganya sedang berziarah di makam almarhumah ibundanya di Pemakaman Senapelan.

Pemandangan pedagang penjual bunga ini sudah terlihat sejak dua pekan lalu. Karena sejak terhitung  bulan Sakban banyak keluarga dari berbagai daerah datang ke pemakaman keluarganya. Apalagi jelang puasa Ramadan tahun 2013 ini, anak-anak libur sekolah, sehingga warga yang makam keluarganya ada di Pekanbaru menjadi tujuan utama untuk diziarahi.

Hal ini seperti dilakukan Dedi, dia dan keluarga besar lainnya tinggal di Siak dan Bengkalis. Kesempatan liburan sekolah bagi anak-anaknya dan keluarganya yang dijadikan momen terbaik untuk berziarah ke makam ibundanya di Pemakaman Senapelan Jumat lalu. ‘’Sekarang tak perlu susah –susah bawa air mawar atau bunga-bunga dari rumah, sebab di dekat pemakaman ini dah banyak orang berjualan bunga,’’ jelas Dedi kepada Riau Pos saat itu.

 Warga yang awalnya tinggal di Jalan Jati ini, mengakui, momen menyambut bulan suci Ramadan menjadi hal terpenting berziarah ke makam orangtuanya. ‘’Ziarah urusan wajib sebelum pelaksanaan puasa. Keperluan untuk ziarah sekarang sangat terbantu dengan adanya para penjual air bunga dan bunga rampai di tepi makam ini,’’ jelas Dedi lagi.

Tidak hanya di lokasi Pemakaman Senapelan saja, akan tetapi dibeberapa tempat pemakaman lainnya, seperti di  TPU Umban Sari dan tepi pemakaman umum  Jalan  Lokomotif juga banyak pedagang memanfaatkan waktu untuk berjualan bunga. Di TPU ini juga terdapat berbagai jasa untuk membersihkan lokasi pemakaman, jika sudah semak. Bahkan ada yang bersedia membersihkan porselin tanda makam.  ‘’Sukarela saja buk,’’ ucap salah seorang remaja yang tangannya sambil terus mengelap porselin makam yang dikunjungi penziarah saat itu.

Hampir berjejer sekitar 50 meter para penjaja air bunga menggelarkan dagangannya sambil berbekal payung dan satu unit meja kecil yang sengaja dibawa dari rumah.  ‘’Lumayan pak. Kita kan membantu warga untuk bisa menyiram air mawar atau air bunga ke makam keluarganya. Jadi tak perlu para penziarah harus ke pasar dulu beli bunga,’’ jelas Uni Ita (38) kepada Riau Pos, yang saat itu kebetulan berziarah ke makam keluarga di lokasi pemakaman Jalan Lokomotif saat itu.

Keberuntungan dan keberkahan jelang puasa Ramadan sudah menjadi momen yang sangat ditunggu para pedagang bunga. Terutama para pedagang bunga yang ada di pasar maupun yang berjualan langsung di lokasi pemakaman.

Menjelang bulan suci Ramadan, penjual bunga  benar-benar menuai berkah inilah kesempatan untuk menambah biaya jelang puasa, jelas Ita, sambil terus mengisi air ke dalam kantong plastik berukuran satu kilogram yang di dalamnya sudah terdapat berbagai jenis bunga dan daun-daun wangian.

Pasalnya, jelang momen bulan istimewa tersebut banyak orang yang membeli bunga untuk ziarah ke makam keluarga dan sanak saudaranya dibeberapa  pemakaman umum yang ada di Pekanbaru.

Menurut salah satu pedagang bunga di Pasar Pagi Arengka, Sumiati (40), dalam dua pekan  menjelang Bulan Ramadan, dari hasil dagangannya ia bisa meraup keuntungan bersih sampai Rp100.000, sangat jauh dari hari biasa yang hanya berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000,-

‘’Ramainya ya kalau musim begini pak, mau puasa banyak yang ziarah. Kalau pas hari biasa ya paling cuma lihat orang lewat saja tak dapat duit. Keculia Sabtu-Minggu," terang warga yang tinggal di Jalan Mawar Kecamatan Tampan Pekanbaru ini.

Diitambahkan Sumiati, karena banyaknya permintaan dirinya pun menggunakan strategi  menaikkan harga jual, dari harga Rp1.500 untuk hari biasa, pada hari menjelang puasa seperti saat ini dijual dengan harga Rp5000/ bungkus.

Dikatakannya, untuk stok bunga yang dijualnya ia peroleh dari berbagai daerah di Riau bahkan beberapa tempat di Kota Pekanbaru.

Hal serupa juga diungkapkan penjual lain, Murni (45), semenjak H-10 Ramadan jualannya tidak pernah sepi, bahkan ia sampai harus menyediakan stok lebih. "Kadang ada orang yang  sampai tidak kebagian, makanya saya stok yan lebih banyak jika jelang Ramadan,’’ ungkapnya

Riyadi (38), petugas TPU Jalan Lomotif, mengatakan kenaikan jumlah peziarah menjelang Ramadan tahun ini lebih besar ketimbang tahun lalu. Menurut dia, jumlah peziarah naik sekitar 40-50 persen dibandingkan jelang puasa Ramadan 2012 lalu. ‘’Mungkin dikarenakan sekarang musim libur anak sekolah,’’ jelasnya.

Warga kota dan dari berbagai kecamatan , datang berziarah bersama rombongan keluarganya menggunakan mobil dan sepeda motor. Menurut dia, setiap tahun TPU Umban Sari  memang ramai. Ia pun rutin berziarah di tempat itu. "Kami memang rutin untuk ziarah di sini,"  kata Erfenis yang saat itu berziarah makan keluargnya di Lokomotif.

 Tidak hanya peziarah yang memadati lokasi pemakaman ini. Pedagang bunga pun berbondong-bondong menggelar dagangannya di areal pintu masuk TPU.  Menurut salah satu pedagang bunga, Siti Khotijah (34), jumlah peziarah yang datang kali ini lebih banyak dari tahun tahun. Kondisi ini sudah terjadi sejak seminggu terakhir. "Seminggu terakhir yang ziarah banyak. Kira-kira jumlahnya bisa naik 70 persen," kata Siti.


Pada hari biasa, Siti dapat meraih keuntungan Rp150 ribu per hari. Menjelang Ramadan ini penghasilannya meningkat menjadi Rp 300- 400 ribu per hari. ***