Tes CPNS Jalur IPDN, Dilaksanakan Tanggal 26 Agustus 2013

Padang, Driau.com—Pemprov Sumbar membuka pen­daf­taran untuk penerimaan Ins­titut Pemerintahan Dalam Ne­geri (IPDN). Test psi­kologi ter­hadap pe­nerimaan CPNS IPDN akan di­la­kukan 26-29 Agus­tus ini, sedangkan seleksi CPNS untuk umum dan honorer kate­gori 2, digelar 23 September hing­ga akhir November.  

Untuk pene­ri­ma­­an CPNS IPDN, setelah test psikologi dinya­takan lulus, pelamar mengi­kuti test kesehatan, kesamap­taan dan akademik. Dalam proses  penerimaan calon CPNS  IPDN  diberlaku­kan sistem gugur.

“Sedangkan untuk pela­mar umum dan tenaga honorer  K2, tahapan testnya lebih panjang karena menggunakan sistem computer assisted test (CAT),” kata Kepala Dinas Kepega­waian Daerah (BKD) Sumbar Jayadisman, kemarin (12/8).

Ia mengatakan, ujian psi­ko­logis penerimaan CPNS IPDN  dilak­sanakan di SMK 6 Padang. Da­lam test psikologi itu, ada dua test yang dilaku­kan, yakni ke­ju­juran dan inte­gri­­tas. Soal­nya berasal dari KPK.

Pada test psi­ko­logis terse­but, sedi­kitnya 1.018 CPNS IPDN yang akan ikut. Bila lulus, pe­serta berhak meng­ikuti test tahap II, yakni test kesehatan dan kesamap­taan. Test kese­hatan dilakukan di RS Rekso­wiryo sedangkan test kesamap­taan diuji oleh Korem 032 Wbr.

Lolos test tahap II peserta akan mengikuti test akademik, yang kemudian dilanjutkan dengan test pantukhir (penen­tuan akhir). Pantukhir dila­kukan di Jatinangor. Pada saat itu, peserta yang telah lulus akan dilakukan pemeriksaan ulang terhadap kesehatan fisik, kesamaptaan dan wa­wancara.

“Tidak ada istilah kuota dalam penerimaan CPNS IPDN untuk Sumbar. Kuota untuk Indonesia memang ada yakni 2 ribu orang. Sistem yang digunakan adalah sistem passing grade,” ujar Jayadisman.

Meski 1.018 peserta CPNS IPDN mengikuti test di Sum­bar, bukan jaminan kemung­kinan lulusnya lebih besar. Bila passing grade Sumbar lebih tinggi dari provinsi lain, ke­sem­patan Sumbar jauh lebih besar. Namun, apabila nilai Sumbar lebih rendah, kesem­patan Sumbar  akan lebih kecil.

“Semua tergantung hasil passing grade . Kalau sistem kuota, pasti ada keterwakilan dari Sumbar yang lulus untuk jadi CPNS IPDN,” tuturnya.

Sistem Online

Sementara itu, untuk pela­mar umum, direncanakan ada dua sistem untuk test pene­rimaan CPNS. Sistem yang dimaksud adalah computer assisted test (CAT) dan lembar jawaban komputer (LJK). Pe­lak­sanaan test CPNS dengan sistem CAT, Pemprov  akan melakukan kerja sama dengan pemilik labor.

Pemilik labor akan  me­nyiapkan  50 sampai 100 unit komputer. Test CPNS dengan menggunakan sistem CAT tersebut akan dibagi dalam lima shif. “Kemampuan untuk melakukan CAT tersebut seha­rinya hanya 250 peserta pela­mar CPNS. Makanya, waktu ujiannya sampai November. Kami sudah mengajukan ang­garan ke DPRD akan sistem ini bisa dipergunakan saat pene­rimaan CPNS tahun ini,” ujar­nya.

Adapun manfaat sistem CAT, peserta ujian  CPNS langsung dapat mengetahui hasilnya dalam waktu cepat. Selain itu, aksi contek men­contek saat ujian CPNS ber­langsung lebih bisa dimini­malisir. Sebab, setiap peserta mendapatkan soal yang berbe­da. Selain itu, tingkat kece­patan peserta CPNS dalam menggunakan perangkat kom­puter juga dapat menjadi alat untuk meminimalisir kecura­ngan.

“Dengan sistem CAT, ke­tika seseorang telah memilih pilihan gandanya, maka secara otomatis, halaman tadi akan langsung hilang dan tak bisa lagi dilihat oleh peserta. Maka­nya, contek-mencontek sulit dilakukan. Namun, apabila sistem CAT tak disetujui DPRD, Pemprov akan meng­gunakan LJK. Untuk test pene­rimaan CPNS dengan sistem LJK akan dilakukan tanggal 29 September 2013,” ungkapnya. 

Dia mengungkapkan,  jika tahun sebelumnya calon peser­ta CPNS dapat mendaftar ke sejumlah instansi,  pene­ri­maan CPNS tahun ini tak bisa seperti itu karena sistem online. Bah­kan, pendaf­taran­nya meng­gunakan Nomor In­duk Kepen­dudukan calon peserta.

“Jika ujiannya  tanggal 23 atau 29 September men­da­tang, kemungkinan pendaf­taran untuk CPNS akan dibuka di awal September atau di akhir Agustus ini,” ucapnya.

Jayadisman mengatakan, saat ini pihaknya masih me­nung­gu informasi lebih lanjut dari Badan Kepegawaian Ne­gara (BKN) terkait petunjuk tek­nis (juknis) pelaksanaan ataupun informasi soal pene­tapan formasi  kuota PNS yang te­lah disetujui Menteri PAN-RB.

“Tahun ini, Sumbar kan mendapatkan kuota peneri­maan CPNS 193 orang.  Kami masih menunggu keputusan usulan formasi  yang telah kami ajukan.  Kami meng­ajukan usulan formasi  tenaga teknis, kesehatan dan guru,” ujarnya.

Tahun ini, Pemprov meng­ajukan usulan perekrutan guru untuk Sekolah Pertama Perta­nian (SPP), SMK  dan SMK Sumbar, SMA 1 Sumbar  di Padangpanjang serta  Sekolah Luar Biasa (SLB). “Selama ini kan yang menghandel tenaga gurunya kabupaten/ kota. Tahun ini, kami yang mengisi­nya. Sementara untuk tenaga kesehatan yang kami minta ada­lah  dokter umum,”  jelas­nya.


Untuk tenaga teknis yang diusulkan adalah untuk tenaga ESDM Pertambangan, Prasjal Tarkim, Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), pertanian dan peternakan. “Kami minta tenaga teknisnya dan memang untuk tenaga itu yang dibu­tuhkan,” ujarnya. (*)